PROJEK MAMANEJEM INTEGRASI
KELOMPOK 2
Ø DIMAZ NOR ALPIZAR
(A1310005)
Ø HELDA MULYANI (A1310008)
TEKNIK INFORMATIKA
POLITEKNIK TANAH LAUT
2012
PEMBAHASAN
1.1 PENGERTIAN
Manajemen Integrasi Proyek adalah tiang penyangga yang mempengaruhi
dan dipengaruhi oleh seluruh knowledge area dalam Manajemen Proyek yang
merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh Manajer Proyek sebagai
kunci koordinasi sumber daya manusia , rencana dan pekerjaan- pekerjaan yang
harus dilakukan selama proyek berlangsung, serta pintu komunikasi antara proyek
dengan top manajemen.
1.2 PEMBAHASAN
1.2.1 kunci sukses keseluruhan proyek diantaranya meliputi :
·
Manager proyek harus mampu
mengintegrasikan seluruh knowledge area selama project life cycle berlangsung.
·
Kebanyakan manjer proyek
terlalu berfokus pada hal – hal yang detail tetapi melupakan big picture dari
proyek yang sedang dikerjakan.
·
Manajemen integrasi proyek
bukan integrasi perangkat lunak
·
Manajemen integrasi proyek
termasuk interface
·
Manajemen teridentifikasi dan
manajemen poin-poin interaksi antar elemen-elemen dalam proyek
1.2.2 proses dan overview
project integrasi manajemen
Sembilan proses project
integration management dapat menjelaskan bidang ilmu dan berbagai pengalaman
praktis di manajemen proyek , dari sudut pandang komponene-komponen prosesnya,
prosese tersebut diorganisasikan menjadi Sembilan bidang ilmu yang akan
dijelakan dibawah ini :
Manajemen lingkup proyek
menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan
, agar dapat dipastikan bahwa proyek telah mencakup seluruh pekerjaan
yang benar-benar dibutuhkan , agar proyek berhasil diselesaikan, terdiri dari persiapan perencanaan lingkup,
penetapan lingkup, verifikasi dan pengendalian perubahan lingkup.
Manajemen waktu proyek
menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan agar dapat dipastikan proyek selesai
tepat waktu, terdiri dari penetapan aktifitas, pengurutan aktifitas, perkiraan
lamma aktifitas, serta penyusunan dan pengendalian jadwal.
Manajemen biaya proyek,
menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan agar dapat dipastikan proyek selesai,
sesuai dengan anggaran yang disetujui , terdiri dari perencanaan sumber daya,
anggaran biaya dan pengendalian biaya.
Manajemen sumber daya manusia
proyek , menjelaskan proses-proses dyang dibutuhkan untuk menggunkan sumber
daya manusia yang terlibat dalam proyek, secara efektif , terdiri dari
perencanaan organisai, perekrutan staff dan pembangunan tim kerja.
Manajemen komonikasi proyek,
menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan untuk dapat dipastikan agar
informasi proyek dapat dikumpulkan,
disusun, disebar, dan disimpan, terdiri dari perencanaan komonikasi, distribusi
informasi, pelaporan kinerja, dan penyelesai administrative.
Manajemen resiko proyek, menjeklaskan
proses-proses yang berhubungan dengan pengidentifikasi resiko, kuanitatif
resiko, penyusunan pengulangan resiko dan pengandalian penanggulangan resiko.
Manajemen pengadaan proyek,
menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan untuk menghasilkan barang atau jasa
dari pihak lain. Terdiri dari perencanaan pengadaan, perencanaan tata cara
undangan ke peserta, rapat undangan peserta, pemilihan peserta, pemilihan
mitra, pelaporan serta administrasi kontrak kerja dan penyelesaian kontak.
Manjemen integrasi proyek,
menjelaskan berbagai proses yang dibutuhkan, agar dapat dipastikan, berbagi
elemen dari proyek dikoordinasikan dengan baik. Manajemen integrasi terdiri
dari pembuatan rencana proyek, pelaksanaan rencana proyek dan pengendalian
perubahan secara keseluruhan.
1.2.3 kerangka kerja integrasi manajemen proyek .pengembangn, atribut, dan elemen umum dari sebuah rencana proyek
Berpikir tentang proyek, sama artinya dengan menuangkan
gagasan-gagasan dalam sebuah kerangka konsep. Semakin matang konseptualisasi
sebuah proyek, semakin mudah perencanaan proyek menurut semua aktivitas yang
berjalan dalam rentang waktu pelaksanaan proyek hingga titik pencapaian tujuan.
Berawal dari tahap inilah, suatu proyek diperkirakan kelayakan . selajutnya
konsepsi dituangkan dalam sebuah perencanaan
yang biasanya barbentuk proposal.
bersam dengan terlibatnya gagasan, penyisunan konsep dan
proposal, kerangka kerja manajemen proyek mulai dilaksanakan. Di dalam kerangka
kerja, lebih dahulu disepakati terminology dan pandangan terhadap proyek yang
akan dilakukan. Sedemikian rupa harus dipahami tentang konteks penerapan
proyek, gambaran jelas tentang lingkungan proyek yang akan direncanakan, dan
cara memahami berbagai proses interaksi yang secara umum terjadi dalam
manajemen proyek.
Manajemen proyek dalam hal ini berarti penerapan
pengetahuan, keterampilan, saran dan teknik untukmenjalani segala aktivitas
yang sesuai dengan kebutuhn pelaksanaan proyek. Ruanglingkup pengetahuan
tentang manajemen proyek( project management knowledge) meliputi:
v
Manajemen integrasi proyek,
terdiri dari:
Pemgembangan
perencanaan proyek,pelaksanaan proyek dan control terhadap perubahan secara
terpadu. Ini dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh elemen proyek
terkoordinasi dengan baik.
v
Manajemen ruang lingkup proyek
Dimulai
pada saat proyek ditetapkan lalu terhadap perencanaan, perumusan proyek,
verifikasi proyek hingga pengawasan, sehingga dipastikan pekerjaan yang
dilakukan benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan syarat keberhasilan proyek.
v
Manajemen waktu
Mulai
dari merumuskan aktivitas-aktiitas, terhadap aktivitas, perkiraan waktu yang
dibutuhkan, penyusunan jadwal hingga control kerja. Manajemen waktu penting
dalam memperkirakan beberapa panjang waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
suatu proyek sehingga dijamin selesai pada waktinya.
v
Menjamin biaya
Meliputi
perencanaan sumber daya, perkiraan beserta biaya, penganggaran hingga control
pembelajaran. Hal ini penting, terutama untuk pengajuan dana proyek kepada
donor sehingga dalam pelaksaannya proyek dipastikan seleisai sesuai dengan
biaya yang telah dianggarkan.
v
Manajemen mutu
Dimulai
dari perencanaan mutu, jaminan dan control, penetepan standar yang ingin
dicapai suatu proyek penting sehingga mendapatkan hasil yang memuaskan bagi
pelaksana proyek maupun pihaklain-pihak (stakeholder).
v
Manajemen sumber daya
manusia(SDM)
Mulai
dari perencanaan organisasi, persiapan staf dan persiapan tim karena sebuah tim
pelaksana harus terdiri dari atas menusia-manusia yang memiliki kemampuan
dedikasi dan integritas. Manajemen SDM
ini penting untuk menyusun komposisi SDM yang efektif bagi pelaksaan proyek.
v
Manajemen komunikasi proyek,
terdiri dari:
Perencanaan
komunikasi, sistem penyebaran informasi, pelaporan kinerja dan aspek
administrative lain, ini untuk memastikan informasi seputar pelaksanaan proyek
dapat dikelola dengan baik.
v
Manajemen resiko
Mulai
dari identifikasi resiko, perencanaan manajemen resiko, analisa kualitatif dan
kuantitatif resiko, perencanaan respon, monitoring dan control resiko yang
mungkin muncul (butir ini jarang dipersiapkan oleh sebagian besar pelaksana
proyek, sehinggaketika muncul krisis tidak mampu menggapi dengan cepat dan
tepat). Proses ini eret kaiatannya dengan identifikasi, analisis dan respon
terhadap resiko yang muncul.
v
Manajemen pengadaan
Mulai
dari perencanaan pengadaan, perencanaan kebutuhan sumber daya hingga segala
urusan administrasi kontrak-kontrak, bagian ini tampaknya sepele, tapi menjadi
penting ketika ditemukan bahwa pelaksaan proyek perlu bantuan dari pihak luar
atau pihak lain, misalnya dari mitra kerja ataupun dari pemerintah.
1.2.4 contoh Outline untuk a software project management plan (SPMP)
1.2.5 ANALISIS STAKEHOLDER DAN CONTOHNYA
STAKEHOLDERS
ANALYSIS
Dokumen
stakeholder analysis merupakan dokumen yang penting ( dan sensitive ), karena
memberikan informasi mengenai stakeholder berkaitan dengan
1.
Nama dan organisasi stakeholder
2.
Peranannya dalam proyek
3.
Fakta-fakta unik mengenai
stakeholder
4.
Level keterlibatannya dan
5.
Ketertarikan akan proyek
saran-saran untuk menjaga relasi dengan stakeholder
Contohnya:
1.2.6 Eksekusi rencana proyek dan ketrampilan penting yang di butuhkan
MENGELOLA EKSEKUSI PROYEK
ü
Eksekusi Proyek adalah tahap
melaksanakan pekerjaan yang telah digambarkan dalam project plan
ü
Mayoritas waktu dan uang
digunakan dalam eksekusi proyek
ü
Area aplikasi proyek sangat
mempengaruhi eksekusi proyek, karena selama eksekusi proyek inilah produk dari
proyek dihasilka
2.1 KETRAMPILAN PENTING DALAM EKSEKUSI PROYEK
·
Kepemimpinan
·
Komunikasi
·
Politik
·
Kemampuan menggunakan tools dan
techniques
1.
Work Authorization System:
menjamin orang yang memiliki kualifikasi yang cukup, melakukan pekerjaan
yang tepat, pada waktu yang tepat dan dengan urutan yanag benar.
2.
Status Review Meetings: rapat
terencana dan terjadwal yang digunakan untuk saling bertukar informasi
mengenai proyek yang sedang berjalan.
3.
Project Management Software:
perangkat lunak khusus yang digunakan dalam manajemen proyek.
1.2.8 Alat dan teknik eksekusi proyek :
o
Metodologi manajemen proyek
o
Manajemen proyek sistem
informasi
1.2.9Integrated
change control dan process pada proyek TI
2.2 INTEGRATED CHANGE CONTROL
o
Termasuk di dalamnya
mengidentifikasi, mengevaluasi dan mengelola perubahan selama project life
cycle
o
Tujuan utama pengendalian
perubahan
1.
Memperhitungkan faktor-faktor
yang mengakibatkan perubahan dalam rangka menjamin bahwa perubahan
menguntungkan (cross check scope, time, cost & quality)
2.
Menentukan apakah perubahan
sudah terjadi
3.
Mengelola perubahan yang
terjadi
2.3 KONTROL PERUBAHAN DALAM PROYEK IT
1.
Pandangan lama: Tim Proyek
harus melakukan apa yang sudah direncanakan tepat waktu dan tepat biaya.
2.
Masalahnya: Stakeholders jarang
sekali menyetujui batasan proyek di awal, serta waktu dan estimasi biaya
seringkali tidak akurat.
3.
Pandangan Modern: Manajemen
Proyek adalah proses komunikasi dan negosiasi yang konstan.
4.
Solusi: Perubahan seringkali
memberikan keuntungan dan tim proyek harus membuat rencana untuk
mengakomodasi perubahan tersebut.
1.2.10 Change Control System dan Change Control Boards (CCBs)
2.4 SISTEM KONTROL PERUBAHAN
v
Adalah proses yang
terdokumentasi yang menggambarkan kapan dan bagaimana dokumendokumen
proyek dan pekerjaannya dapat diubah
v
Menggambarkan orang yang
berwenang untuk membuat perubahan dan bagaimana cara membuat perubahan tersebut
v
Seringkali melibatkan Change
Control Board(CCB), manajemen konfigurasi dan proses untuk
mengkomunikasikannya
2.5 CHANGE CONTROL BOARD
·
Kelompok formal dari
orang-orang yang bertanggung jawab untuk menyetujui atau menolak perubahan dalam proyek CCB harus
memberikan panduan untuk mempersiapkan perubahan, mengevaluasi perubahan dan mengelola implementasi
perubahan yang disetujui.
·
Anggota CCB biasanya terdiri atas stakeholders dari
keseluruhan organisasi.
·
Masalah yang dihadapi: CCB
jarang bertemu dan membuat keputusan akan perubahan membutuhkan waktu rapat
yang panjang, padahal proyek harus terus berjalan karena dibatasi oleh waktu
yang telah disepakat.
2.6 MANAJEMEN KONFIGURASI
a.
Cara menjamin bahwa deskripsi
dari produk yang dihasilkan sudah benar dan lengkap
b.
Berkonsentrasi pada
identifikasi dan mengendalikan karakteristik produk berdasarkan fungsional dan
desain fisik produk
c.
Spesialis manajemen konfigurasi
bertugas untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan kebutuhan
d.
konfigurasi, mengendalikan
perubahan, mencatat dan melaporkan perubahan, serta audit produk-produk dalam
rangka verifikasi kesesuaiannya dengan requirement.
DAFTAR PUSTAKA
http://yankumala.wordpress.com/2011/10/08/grup-proses-manajemen-proyek-dan-integrasi manajemen-proyek/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar