MAKALAH MANAJEMEN
PROYEK TI
PROJECT COMMUNICATIONS
MANAGEMENT
MANAJEMEN KOMUNIKASI
Kelompok 9
1.
Oktorizky
Kalselina (A1310022)
2.
Sayyid
Syarif Assegaf (A131002)
TEKNIK
INFORMATIKA
POLITEKNIK
TANAH LAUT
PELAIHARI
2012
Definisi Manajemen Komunikasi Proyek
Pentingnya Komunikasi yang baik:
Ancaman terbesar bagi banyak proyek adalah kegagalan untuk berkomunikasi.
Budaya kita tidak menggambarkan profesional TI sebagai komunikator
yang baik. Penelitian menunjukkan bahwa profesional TI harus
dapat berkomunikasi secara efektif untuk berhasil dalam posisi mereka
kemampuan verbal yang kuat merupakan faktor kunci dalam advanceme karir.
Manajemen Komunikasi proyek adalah kompetensi yang
harus dimiliki manajer proyek dengan tujuan utama adalah agar adanya jaminan
bahwa semua informasi mengenai proyek akan sampai tepat pada waktunya, dibuat
dengan tepat, dikumpulkan, dibagikan, disimpan dan diatur dengan tepat pula. Orang-orang teknologi informasi terkenal
dengan memiliki kemampuan komunikasi yang rendah.
Manajemen komunikasi proyek (MKP)
dibutuhkan untuk mensosialisasikan kebijakan-kebijakan pengembangan
proyek, hasil-hasil kerja proyek, dan melakukan kooordinasi dan komunikasi
dengan seluruh pemangku kepentingan. MKP menjelaskan proses-proses yang
dibutuhkan untuk dapat dipastikan agar informasi proyek dapat dikumpulkan,
disusun, disebar, dan disimpan. Terdiri dari perencanaan komunikasi, distribusi
informasi, pelaporan kinerja, dan penyelesaian administratif. Beberapa tools
dan teknik dapat dimanfaatkan untuk komunikasi yang efektif, antara lain
jejaring sosial, template-template yang diperlukan untuk komunikasi
proyek, misalnya : template berita acara rapat, template untuk undangan,
template untuk progress report, dll. Perlu dibakukan juga teknis dan format
komunikasi, misalnya : cara melakukan rapat, cara melaporkan perkembangan
proyek, dll. Selain itu perlu dilakukan juga pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan komunikasi proyek.
Kompetensi komunikasi sama dengan
kemampuan seseorang dalam berkomunikasi. Meskipun setiap hari orang
berkomunikasi, tetapi jarang orang yang tahu sejauh mana efektivitas komunikasi
kita, baik secara individual, sosial, maupun secara profesional. Kompetensi
sendiri memiliki pengertian kemampuan seseorang yang meliputi keterampilan,
pengetahuan, dan sikap dalam melakukan sesuatu kegiatan atau pekerjaan tertentu
sesuai dengan standar-standar yang telah ditetapkan. Kata kunci dari kompetensi
adalah kemampuan yang sesuai standar. Sedangkan kompetensi komunikasi memiliki
pengertian kemampuan yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
sesuai dalam mengelola pertukaran pesan verbal dan non-verbal berdasarkan patokan-patokan
tertentu.
Adapun komponen-komponen kompetensi komunikasi digambarkan
dalam skema berikut:
Knowledge
(pengetahuan) + Skills (keterampilan) + Attitude (sikap) = Communication
Competency
Tahapan Manajemen Komunikasi
1.
Perencanaan Komunikasi (Communication Planning)
Mendefinisikan kebutuhan komunikasi
dan informasi di antara stakeholder sebuah
proyek. Proses ini biasanya terjadi sebagai
bagian dari Grup Proses Perencanaan. Perencanaan komunikasi merupakan proses yang sangat penting
dalam proyek, mengingat seringnya kegagalan proyek terkait dengan kegagalan
komunikasi. Perencanaan komunikasi atau communication plan yang terdapat pada
proyek Magna Building ini dibagi menjadi dua yaitu secara internal dan
eksternal. Untuk komunikasi eksternal dilakukan kepada stakeholder pada proyek
ini antara lain komunikasi kepada owner, subkontraktor, supplier, serta pihak
terkait lainnya seperti penduduk sekitar lokasi proyek. Bentuk komunikasi
eksternal yang digunakan antara lain adalah rapat, laporan, memo, dan
lain-lain. Untuk komunikasi internal dilakukan kepada anggota yang terdapat
dalam organisasi proyek.Bentuk komunikasi internal dibagi menjadi tiga, yang
pertama adalah formal atau tidak formalnya komunikasi. Untuk komunikasi formal
dilakukan melalui rapat dan laporan, sedangkan untuk komunikasi yang tidak
formal dilakukan dengan memo serta media telekomunikasi elektronik seperti
handphone (telepon genggam) dan email (surat elektronik). Bentuk komunikasi
internal yang kedua adalah tertulis atau tidak tertulisnya komunikasi. Untuk
komunikasi tertulis dapat berupa memo atau surat pemberitahuan, sedangkan untuk
komunikasi tidak tertulis adalah bentuk komunikasi yang langsung dilakukan
kepada pihak terkait (tatap muka) tanpa pemberitahuan sebelumnya. Dan bentuk
komunikasi internal yang ketiga adalah komunikasi dilakukan secara vertikal
atau horizontal. Untuk komunikasi vertikal merupakan instruksi seperti
komunikasi project manager (PM) kepada site manager (SM), sedangkan untuk
komunikasi horizontal merupakan koordinasi seperti komunikasi quality control
(QC) dengan safety officer.
Rencana manajemen komunikasi adalah
dokumen yang berisi arahan/tuntunan cara berkomunikasi dalam suatu proyek.
Informasi yang terkandung dalam Rencana Manajemen Komunikasi (Communication
Management Plan ), antar lain :
·
Kebutuhan-kebutuhan komunikasi stakeholders
·
Informasi yang akan dikomunikasikan, termasuk formatnya,
isinya dan level detailnya
·
Orang yang bertanggung jawab untuk memberikan informasi yang
dimaksud
·
Orang yang harus menerima informasi yang dimaksud
·
Frekuensi/jadwal untuk menghasilkan informasi,misalkan
mingguan, tiap tanggal 1, dst
·
Metoda untuk mendapatkan informasi, seperti memo, email,
telepon, dsb
·
Metoda untuk memperbaharui rencana manajemen komunikasi
sejalan dengan kemajuan dan pembangunan proyek
·
Metoda untuk menyelesaikan masalah yang tidak dapat
diselesaikan di level bawah
·
Daftar istilah/terminology
2.
Distribusi Informasi
Proses yang
dilakukan untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan informasi pada waktu yang tepat
bagi setiap stakeholder. Proses ini terjadi di seluruh Grup Proses Pelaksana. Distribusi
informasi dilakukan mengingat pentingnya mendapatkan informasi proyek bagi orang
yang tepat, pada waktu yang tepat dengan format yang padat informasi. Manajer
proyek dan tim proyek harus dapat memutuskan cara terbaik untuk
mendistribusikan informasi proyek. Setelah melakukan perencanaan komunikasi,
hasil yang diperoleh adalah rencana manajemen komunikasi. Langkah selanjutnya
adalah pendistribusian informasi. Dalam melakukan pendistribusian informasi
dibutuhkan input berupa perencanaan manajemen komunikasi dengan menggunakan
alat dan teknik berupa kemampuan komunikasi, metode distribusi informasi,
proses pembelajaran, serta sistem informasi. Hasil atau output dari proses
distribusi informasi ini adalah proses atau alur komunikasi dari organisasi
proyek dan perubahan permintaan.
Bentuk distribusi komunikasi pada proyek ada beberapa macam
antara lain adalah:
·
Rapat-rapat(meetings).
·
Distribusidokumenberupahardcopy.
·
Distribusi data melalui media elektronik seperti electronic
mail/E-mail, mesin fax, dan lain-lain.
Isu Penting dalam Distribusi Informasi
·
Penggunaan teknologi
·
Cara formal atau informal
·
Penanganan informasi yang sangat penting agar dapat
didistribusikan dengan efektif dan tepat waktu
·
Memilih media yang cocok untuk berkomunikasi
·
Pemahaman akan teknik komunikasi individual atau berkelompok
·
Teknik menyampaikan berita “buruk”
·
Pengaturan jumlah jalur komunikasi
Proses
distribusi informasi dapat didokumentasikan dalam Organizational Process
Assets. Informasi yang diperbaharui,
antara lain :
·
Lesson learned
·
Project record (surat-surat korespondensi, memo, dsb)
·
Project reports (formal-informal laporan status proyek,dsb)
·
Masukan dari stakeholders berupa kritik, saran ataupun
peringatan
3.
Pelaporan Kinerja
Proses mengumpulkan dan menyebarkan informasi kinerja proyek,
termasuk di dalamnya status reports(pelaporan status), progress measurements(pengukuran
kemajuan), dan peramalan. Informasi yang terkandung didalamnya, antara lain :
·
Status reports, yang berisi
tentang sejauh mana proyek sudah berjalan dalam kerangka ruang lingkup, waktu
dan biaya. (Sudah berapa biaya yang digunakan, berapa lama waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah aktivitas, apakah pekerjaan sudah
dilaksana sesuai rencana,dsb)
·
Progres reports menggambarkan
sejauh mana tim proyek sudah menyelesaikan pekerjaannya. Biasanya berupa laporan rutin
·
Peramalan, berisi gambaran
kecenderungan proyek akan berhasil atau tidak berdasarkan apa yang sudah
dikerjakan sampai titik tertentu ketika proyek sudah berjalan
Proses ini terjadi dalam
Monitoring dan Pengendalian Proses Grup. Inti dari pelaporan kinerja yaitu mengumpulkan dan menyebarkan informasi kinerja.
4.
Mengelola stakeholders
Proses mengelola komunikasi untuk
memenuhi kebutuhan dan harapan stakeholder dan penyelesaian isu-isu yang
terjadi. Mengelola
Stakeholder terjadi dalam Monitoring dan Pengendalian Proses Grup. Mengelola
stakeholder berkaitan dengan memuaskan kebutuhan para stakeholder proyek dan
menyelesaikan setiap isu yang diangkat oleh stakeholder proyek.
Ini adalah ide yang baik untuk mengingat bahwa kegiatan dan tanggung
jawab dalam proses di atas akan tergantung pada proyek di tangan. Sebuah proyek
yang lebih kecil jelas tidak akan memiliki standar komunikasi yang sama sebagai
proyek yang lebih besar. Titik penting adalah bahwa semua komunikasi harus
efektif, akurat, dan perhatian dari persyaratan proyek. Proses proyek
komunikasi menyediakan metodologi untuk berhasil menerapkan strategi komunikasi
proyek Anda. Selain meyakinkan stakeholder informasi dan terlibat dalam proyek.
Dengan
menggunakan Proses Komunikasi, kita dapat:
1. Jelas
mengidentifikasi proyek kita
2. Identifikasi
stakeholder kebutuhan komunikasi kita
3. Menjalankan
jenis aktivitas komunikasi untuk mengirimkan pesan kita
4. Pastikan
orang yang tepat menerima informasi yang tepat pada waktu yang tepat
Manajemen komunikasi memiliki 3 pendekatan, yaitu:
- Positivistik (Fungsionalis)
Inti dari pendekatan ini
dilatarbelakangi oleh hubungan sebab akibat. Contoh dari pendekatan ini adalah
hasil survei yang menyatakan bahwa anak-anak yang sering menonton tayangan
kekerasan, cenderung agresif. Contoh lainnya adalah iklan berdurasi 30 detik
yang pemutarannya diulang setiap 15 menit sekli, akan berdampak besar kepada
masyarakat. Hal ini dilatarbelakangi oleh hubungan sebab-akibat.
Contoh yang lain tentang poster musik Rock yang kata-katanya disesuaikan dengan penggemar dangdut secara global dan menyamaratakan semua penggemar dangdut.
Ciri khas lainnya dari pendekatan ini adalah pesan merupakan hasil ide dari komunikator.
Contoh yang lain tentang poster musik Rock yang kata-katanya disesuaikan dengan penggemar dangdut secara global dan menyamaratakan semua penggemar dangdut.
Ciri khas lainnya dari pendekatan ini adalah pesan merupakan hasil ide dari komunikator.
- Interpretif
Dilatarbelakangi oleh prinsip bahwa setiap orang memiliki keunikan dan keinginannya sendiri. Sehingga sebuah poster harus dibuat dengan bahasa yang disukai oleh pasar. Informasi yang disampaikan cenderung segmented, sehingga mensyaratkan riset tentang segmentasi pasar.
Untuk pendekatan ini, akan banyak kesulitan bila menggunakan bahasa global. Bagaimana pun, informasi yang dibuat bergantung pada komunikan dan lebih banyak bergantung pada kecenderungan komunikan.
Salah satu contohnya adalah poster yang dibuat untuk penggemar Hardcore Rock, tentu akan berbeda bahasanya dengan poster yang dibuat untuk penggemar Klasik Rock. - Integratif (Kritis)
Menggabungkan pendekatan
positivistik dan interpretetif. Informasi yang disampaikan merupakan gabungan
antara keinginan komunikan dengan ide dari komunikator. Keinginan komunikan
bisa diambil salah satunya melalui survei.
Pendekatan ini disebut pendekatan kritis karena mengacu pada hubungan antar individu dengan individu lainnya. Seperti orang-orang kritis yang biasanya membedakan kata-kata tertentu. Contohnya membedakan antara mahasiswa dan mahasiswi.
Pendekatan ini disebut pendekatan kritis karena mengacu pada hubungan antar individu dengan individu lainnya. Seperti orang-orang kritis yang biasanya membedakan kata-kata tertentu. Contohnya membedakan antara mahasiswa dan mahasiswi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar